Telur Sama Ayam Duluan Siapa ?

Ternyata masalah telur sama ayam duluan siapa ini menjadi pro dan kontra dengan berbagai macam jawaban dan teori.

"Kalau ayam menetas dari telur, dari mana telur itu berasal? Artinya harus ada ayam sebelum menetasnya telur? Tapi ayam pasti menetasnya dari telur kan? Jadi mana yang lebih dulu? Ayam atau telur ? "

Bisa dibilang pertanyaan ini adalah tebakan tertua di dunia. Hingga saat ini, banyak orang yang masih berdebat saat membahasnya. Orang-orang akan dibagi menjadi dua kubu, tim ayam duluan dan tim telur duluan.

Tidak diketahui secara pasti siapa dan kapan pertanyaan ini pertama kali muncul. Namun awalnya, pertanyaan ini masih menjadi lelucon untuk tampil 'sok pintar' secara ilmiah.

Bagi para filsuf kuno, pertanyaan ini adalah pertanyaan filosofis yang sangat mendalam tentang teka-teki dari mana alam semesta berasal. Jika semua yang mereka lihat terjadi dari proses material yang terjadi sebelumnya, lalu bagaimana dengan proses yang terjadi sebelumnya, dan sebelumnya, dan seterusnya.

Setiap orang di dunia ini merasa paling tahu, sehingga harus berdebat dengan berbusa-busa dulu tentang ayam atau telur yang mana yang lebih dulu. Tanpa disadari, debat ini hanya membuang-buang waktu karena selama ini belum ada yang mampu menyampaikan landasan ilmiahnya.

Awalnya kita mengira pertanyaan ini hanya sebuah diskusi lelucon untuk membuat kita "sok pintar" secara ilmiah, tapi itu semua berubah ketika Stephen Hawking, salah satu orang dengan IQ tertinggi di dunia, mulai mengambil masalah ayam dan telur lebih serius.

Telur Pertama

Telur ditemukan di seluruh Kingdom Animalia. Secara teknis, telur hanyalah pembuluh yang terikat membran tempat embrio dapat tumbuh dan berkembang hingga dapat bertahan hidup sendiri. Para peneliti menebak bahwa telur itu muncul sekitar 340 juta tahun lalu.

Sebelumnya beberapa hewan mengandalkan air untuk bereproduksi, bertelur di kolam dan lingkungan lembab lainnya agar telur tidak mengering. Pada titik tertentu, jenis telur yang berbeda mulai berkembang, yang memiliki tiga selaput tambahan di dalamnya: korion, amnion, dan allantois.

Hal ini memungkinkan embrio untuk mengambil nutrisi yang tersimpan, menyimpan produk limbah berlebih, dan bernapas tanpa memerlukan lingkungan akuatik eksternal. Tapi peneliti masih belum tahu kapan dan bagaimana telur itu terbentuk.

Pasalnya, cangkang tersebut tidak meninggalkan fosil bening atau fosil membran telur yang baik, sehingga para ilmuwan tidak memiliki catatan yang jelas tentang kapan dan bagaimana telur ketuban berkembang.sebagai bahan penelitian.

Dapat disimpulkan, bahwa telur lebih banyak daripada ayam. Telur telah ada selama ratusan juta tahun, sedangkan ayam baru muncul 58 ribu tahun yang lalu.

Telur Sama Ayam Duluan Siapa Menurut Stephen Hawking

Stephen Hawking adalah seorang ilmuwan yang memiliki IQ hampir 200 dan digadang-gadang menjadi penerus Albert Einstein. Stephen Hawking berkata bahwa yang lebih dulu adalah telur.

Ayam muncul dari bukan ayam melalui perubahan kecil pada DNA. Sebelum ayam asli terbentuk, ada yang bukan ayam. Perubahan DNA muncul di sel yang ada di dalam telur. Oleh karena itu, Stephen Hawking berpendapat bahwa telur datang sebelum ayam.

Semua orang pada saat itu hanya mempercayainya karena dia dianggap pintar, tetapi apakah kesimpulan Hawking itu benar ?

Telur Sama Ayam Duluan Siapa Menurut Penelitian

Pada tahun 2010, peneliti dari Sheffield University dan Warwick University, Inggris, secara khusus melakukan penelitian untuk memecahkan teka-teki ini. Mereka menggali telur ayam dan menggunakan komputer super milik Dewan Riset Sains Inggris bernama HECToR (High End Computing Terascale Resource).

HECToR diprogram untuk menghasilkan inti spesifik dan jenis protein yang disebut Overledidin (OC-17) selama sekitar satu minggu. Hingga akhirnya, mereka menemukan bahwa protein yang dibutuhkan untuk membentuk cangkang telur ditemukan secara eksklusif di dalam ovarium ayam.

Bukan ilmuwan jika tidak mencantumkan alasan dan bukti kuat yang mendukung kesimpulan mereka. Kuncinya adalah senyawa protein OC-17. Protein pada indung telur ayam ini berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat pembentukan cangkang telur.

Protein ini mengubah kalsium karbonat menjadi kristal kalsit yang menyusun cangkang telur dan 'menciptakan' 6 gram cangkang setiap 24 jam. Jadi, tanpa protein dalam sistem reproduksi ayam, cangkang telur tidak akan bisa terbentuk.

Jadi mudah untuk menyimpulkan bahwa ayam lebih duluan, karena kulit telur tidak bisa dibuat tanpa protein tersebut.

Telur Sama Ayam Duluan Siapa ?


Asal Mula Ayam

Lalu darimana asal "ayam pertama" yang menghasilkan "telur pertama"? Jadi, untuk pertanyaan yang satu ini, evolusi memberikan perspektif yang mencerahkan. Secara sederhana, teori evolusi dapat dirumuskan sebagai: evolusi = seleksi alam + mutasi.

Dalam proses reproduksi, ketika dua organisme kawin, mereka akan menurunkan informasi genetiknya dalam bentuk DNA. Sel sperma bertemu dengan sel telur, kemudian terjadi pembuahan, dan zigot terbentuk.

Zigot ini mengandung kombinasi genetik dari kedua orang tuanya. Zigot kemudian terus membelah (dengan mitosis). Selama pembelahan terjadi, DNA bereplikasi. Ayam sebagai spesies, menjadi ayam modern yang kita kenal sekarang melalui proses evolusi yang panjang, lambat dan bertahap.

Nyatanya, mutasi yang terjadi dalam satu generasi barangkali perubahannya tidak nyata. Namun, bayangkan ini terjadi selama ribuan generasi. Mutasi DNA kecil selama ribuan generasi akhirnya "cukup" untuk menciptakan spesies baru.

Ayam pertama yang menghasilkan protein ovocleidin-17 adalah hasil mutasi dari spesies ayam sebelumnya. Bagaimana evolusi menjelaskan teka-teki ayam atau telur?

Jutaan tahun yang lalu, ada spesies yang kemudian berevolusi menjadi ayam (nenek moyang ayam), sehingga dengan mudah kita menyebutnya Proto-Ayam. Dalam kurun waktu yang lama, Proto-Ayam berkembang biak dan menghasilkan populasi Proto-Ayam seperti spesies lain yang kita lihat sekarang.

Proses tersebut berlanjut hingga terjadi mutasi, dan mutasi tersebut berulang dalam proses yang lama dan bertahap.

Kini, karena akumulasi mutasi genetik selama ribuan generasi, akhirnya kawin silang Proto-Ayam menghasilkan telur yang mengandung spesies yang kita sebut "ayam" untuk pertama kalinya. Ini adalah jenis ayam pertama yang bisa kita katakan secara ilmiah sebagai spesies yang pertama kali menetaskan telur ayam.

Yang pasti, spesies pertama yang menghasilkan protein ovocleidin-17 tidak bisa kita sebut "Ayam", tetapi tetap "Ayam-Proto". Sedangkan spesies pertama lahir dari telur yang mengandung protein ovocleidin-17, kita bisa menyebutnya ayam.

Menurut Australian Academy of Science, ayam pertama lahir dari mutasi genetik yang berasal dari DNA hewan yang menyerupai ayam. Hewan yang dimaksud adalah Red Junglefowl atau ayam hutan merah yang memiliki nama latin Gallus gallus.

Mutasi genetik terjadi pada sel pertama. Pada gilirannya, mutasi ini berkembang biak ke setiap sel tubuh lainnya saat embrio ayam tumbuh. Proses ini menghasilkan ayam, yang kemudian disebut sebagai Gallus galus domestics.

Gallus gallus memiliki lapisan telur yang kurang produktif dan agresif jika dibandingkan dengan produk mutasi Gallus gallus domestics. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa Gallus gallus pertama kali didomestikasi sekitar 10.000 tahun yang lalu. Namun, analisis DNA dan simulasi matematis menunjukkan bahwa ayam telah ada selama 58.000 tahun.

Jadi, sebelum 'ayam asli' terbentuk, sudah ada 'non ayam' yang menjadi cikal bakal ayam penghasil telur pertama. “Ayam pertama” ini muncul dari “non-ayam” melalui perubahan DNA.

Dari Mana Ayam Berasal ?

Dilansir dari situs resmi Live Science, sarang fosil dinosaurus yang ditemukan di Amerika Serikat mampu membantu menjawab teka-teki tersebut. Dilihat dari fosil dan jejaknya, dinosaurus kecil ini duduk di sarang telurnya sekitar 77 juta tahun yang lalu.

Sarang tersebut terletak di sepanjang pantai berpasir. Sarangnya ditemukan berupa gundukan pasir yang panjangnya sekitar setengah meter (1,6 meter) dan beratnya sekitar 50 kilogram. Peneliti Fancois Therrien, yang merupakan kurator paleontologi dinosaurus di Royal Tyrell Museum, Kanada, mengatakan ciri-ciri sarang tersebut adalah jenis burung.

Dari sarang tersebut dapat dianalisa beberapa kegiatan masa lalu, seperti bagaimana membangun sarang dan menetaskan. Bahkan bentuk telur di sarangnya sama dengan ayam, yaitu berbentuk lonjong dan berujung runcing.

Ahli paleontologi dari Universitas Calgary di Alberta, Darla Zalenitsky tidak yakin. Namun jika diartikan secara harfiah, dinosaurus membentuk sarang seperti burung dan bertelur seperti burung jauh sebelum burung termasuk ayam berevolusi dari dinosaurus.

Perilaku bertelur Analisis temuan sarang memberikan banyak informasi tentang dinosaurus yang bertelur. Selain itu, terjadi pula evolusi berbagai perilaku bertelur. Hasil analisis adalah posisi dan jarak telur yang menunjukkan cara inkubasi.

Sarangnya berisi 12 telur yang disusun melingkari gundukan. Dinosaurus Theropoda akan duduk dan mengerami telur. Panjang telur sekitar 5 inci atau 12 cm dan, seperti telur pada burung, memiliki ujung runcing di satu sisi.

Hikmah Perdebatan Telur Duluan atau Ayam Duluan

Telur membutuhkan protein khusus untuk terbentuk dan penemuan ini menyebabkan penemuan yang lebih berguna bagi kehidupan manusia. Protein ovocledidin-17 mengontrol proses kristalisasi cangkang telur dan tanpanya, tidak ada cangkang yang bisa terbentuk.

Para peneliti hanya mencoba mendinginkan perdebatan antara Hawking dan sebagian besar peneliti lainnya.

Justru pertanyaan sederhana inilah yang memungkinkan para peneliti menemukan cara luar biasa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus memperkuat tulang sintetis atau menghentikan dampak pemanasan global, sebab secara ilmiah, cangkang telur bisa menghentikan dampak pemanasan global.

Salah satu cara terbaru yang diambil para peneliti untuk memerangi pemanasan global adalah dengan menangkap semua kelebihan karbon dioksida yang dibuang oleh kendaraan bermotor atau berbagai produk semprot kosmetik.

Setelah terkumpul, barulah bisa dicoba membentuk TV layar datar, mengingat protein yang membentuk cangkang telur dapat membantu kita mengkristalkan karbondioksida menjadi batu gamping, sehingga dapat ditempatkan sebagai penghias lingkungan.

Batu yang hanya ditempatkan sebagai hiasan tidak akan membahayakan lingkungan, bahkan bisa digunakan untuk membangun infrastruktur.

Jadi dari pertanyaan sederhana: telur atau ayam mana yang lebih dulu, bahkan bisa membawa dunia ke arah yang lebih baik. Pertanyaan sederhana terkadang mengandung jawaban rahasia alam yang luar biasa.

Maka jangan pernah meremehkan pertanyaan hidup yang terkesan sepele. Setiap pertanyaan pasti ada jawabannya, tergantung apakah kita mencoba menjawabnya dengan ikhlas atau tidak.

Itulah sedikit info tentang sejarah ayam dan telur termasuk penjelasan teori telur ayam. Lalu bagaimana jawaban lebih dulu ayam atau telur menurut Islam ? Simak di artikel lainnya.

Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/bayu/telur-atau-ayam-mana-yang-duluan/3, https://inet.detik.com/science/d-4876958/duluan-ayam-atau-telur-ini-kisahnya-sampai-misteri-terpecahkan, https://www.liputan6.com/citizen6/read/3396810/mana-yang-duluan-ayam-atau-telur-ini-jawabannya, https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/19/060000369/lebih-dahulu-telur-atau-ayam-?page=all, https://kumparan.com/zenius-education/mana-yang-duluan-ayam-atau-telur-1sHA27vze8i/full,


Tag : Ayam, Telur Ayam
Back To Top